Nama : Putri
Kartika
NPM :
18114607
Kelas : 2ka28
Matkul : TOU (Softskill)
1.
Tipe organisasi apa yang anda inginkan ?
Organisasi Lini dan Staf
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
§ Hubungan atasan dan bawahan tidak
bersifat langsung
§ Pucuk pimpinan hanya satu orang
dibantu staff
§ Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu
lini dan staff
§ Jumlah karyawan banyak
§ Organisasi besar, bersifat komplek
§ Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1. Asas kesatuan komando tetap ada.
Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2. Adanya tugas yang jelas antara
pimpian staf dan pelaksana
3. Tipe organisasi garis dan staf
fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4. Pengembalian keputusan relatif
mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5. Koordinasi mudah dilakukan, karena
ada pembagian tugas yang jelas.
6. Disiplin dan moral pegawai biasanya
tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7. Bakat pegawai dapat berkembang
sesuai dengan spesialisasinya.
8. Diperoleh manfaat yang besar bagi
para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan
perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak
saling mengenal
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing
menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting Pimpinan lini mengabaikan
advis staf Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat
garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan
wewenang.
3. Faktor-Faktor Yang Menentukan
Tipe-Tipe Organisasi ?
Karakteristik Organisasi
Karakteristik
organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur diartikan sebagai
hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan cara suatu organisasi menyusun
orang-orangnya untuk menciptakan sebuah organisasi yang meliputi faktor-faktor
seperti deentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cakupan
perumusan interaksi antar pribadi dan seterusnya. Secara singkat struktur
diartikan sebagai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokkan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Teknologi
menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi
keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk
variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi, variasi
dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran.
Ciri organisasi yang berupa struktur organisasi meliputi faktor luasnya
desentralisasi. Faktor ini akan mengatur atau menentukan sampai sejauh mana
para anggota organisasi dapat mengambil keputusan. Faktor lainnya yaitu spesialisasi
pekerjaan yang membuka peluang bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam
bidang keahliannya sehingga tidak mengekang daya inovasi mereka.
Faktor formalisasi
berhubungan dengan tingkat adaptasi organisasi terhadap lingkungan yang selalu
berubah, semakin formal suatu organisasi semakin sulit organisasi tersebut
untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap
efektivitas organisasi karena faktor tersebut menyangkut para pekerja yang
cendenrung lebih terikat pada organisasi dan merasa lebih puas jika mereka
mempunyai kesempatan mendapat tanggung jawab yang lebih besar dan mengandung
lebih banyak variasi jika peraturan dan ketentuan yang ada dibatasi seminimal
mungkin.
Harvey (dalam
Steers, 1985: 99) menemukan bahwa semakin mantap teknologi sebuah organisasi,
makin tinggi pula tingkat penstrukturannya yaitu tingkat spesialisasi,
sentralisasi, spesifikasi tugas dan lain-lain. Efektivitas organisasi sebagian
besar merupakan hasil bagaimana tingkat Indonesia dapat sukses memadukan
teknologi dengan struktur yang tepat. Keselarasan antara struktur dan teknologi
yang digunakan sangat mendukung terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2) Karakteristik
Lingkungan
Karakteristik
lingkungan ini mencakup dua aspek yaitu internal dan eksternal. Lingkungan
internal dikenal sebagai iklim organisasi. Yang meliputi macam-macam atribut
lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi dan efektivitas khususnya
atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas
khususnya atribut diukur pada tingkat individual.
Lingkungan
eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang
memperngaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi seperti kondisi
ekonomi, pasar dan peraturan pemerintah. Hal ini mempengaruhi: derajat
kestabilan yang relatif dari lingkungan, derajat kompleksitas lingkungan dan
derajat kestabilan lingkungan.
Steers (1985: 111)
menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan para ahli bahwa keterdugaan,
persepsi dan reasionalitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan
lingkungan. Dalam hubungan terdapat suatu pola dimana tingkat keterdugaan dari
keadaam lingkungan disaring oleh para pengambil keputusan dalam organisasi
melalui ketetapan persepsi yang tepat mengenai lingkungan dan pengambilan
keputusan yang sangat rasional akan dapat memberikan sumbangan terhadap
efektivitas organisasi.
3) Karakteristik
Pekerja
Karakteristik
pekerja berhubungan dengan peranan perbedaan individu para pekerja dalam
hubungan dengan efektivitas. Para individu pekerja mempunyai pandangan yang
berlainan, tujuan dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja
ini yang sedang menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama lain.
Perbedaan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi.
Dua hal tersebut adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan prestasi kerja
individu.
Menurut Katz dan
Kahn (dalam Steers, 1985: 135) peranan tingkah laku dalam efektivitas
organisasi harus memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:
a. Setiap
organisasi harus mampu membawa dan mempertahankan suatu armada kerja yang
mantap yang terjadi dari pekerja pria dan wanita yang terampil. Berarti
disamping mengadakan penerimaan dari penempatan pegawai, organisasi juga harus
mampu memelihara para pekerja dengan imbalan yang pantas dan memadai sesuai
dengan kontribusi individu dan yang relevan bagi pemuasan kebutuhan individu.
b.
Organisasi harus dapat menikmati prestasi peranan yang dapat diandalkan dari
para pekerjanya. Sering terjadi manajer puncak yang seharusnya memikul tanggung
jawab utama dalam merumuskan kebijakan perusahaan, membuang terlalu banyak
waktu untuk keputusan dan kegiatan sehari-hari yang sepele dan mungkin menarik,
akan tetapi tidak relevan dengan perannya sehingga berkurang waktu yang
tersedia bagi kegiatan ke arah tujuan yang lebih tepat. Setiap anggota bukan
hanya harus bersedia berkarya, tetapi juga harus bersedia melaksanakan tugas
khusus yang menjadi tanggung jawab utamanya.
Disamping prestasi
peranan yang dapat diandalkan organisasi yang efektif menuntut agar para
pekerja mengusahakan bentuk tingkah laku yang spontan dan inovatif, job
description tidak akan dapat secara mendetail merumuskan apa yang mereka
kerjakan setiap saat, karena bila terjadi keadaan darurat atau luar biasa
individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau luar biasa
individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau mengambil
keputusan dan mengadakan tanggapan terhadap yang paling baik bagi organisasinya.
4) Kebijakan dan
praktek manajemen
Karena manajer
memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu organisasi melalui
perencanaan, koordinasi dan memperlancar kegiatan yang ditujuan ke arah
sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan tersebut secara jelas membawa kita
ke arah tujuan yang diinginkan. Kebijakan harus dipahami tidak berarti bahwa
kebijakan harus ditulis (Amstrong, 1993: 49). Pada intinya manajemen adalah
tentang memutuskan apa yang harus dilakukan kemudian melaksanakannya melalui
orang-orang (Amstrong, 1993: 14). Definisi ini menekankan bahwa dalam
organisasi merupakan sumber daya terpenting.
Dari faktor
kebijakan dan praktek manajemen ini, sedikitnya diindentifikasikan menjadi enam
variabel yang menyumbang efektivitas yaitu: 1) penyusunan tujuan strategis, 2)
pencarian dan pemanfaatan sumber daya, 3) menciptakan lingkungan prestasi, 4)
proses komunikasi, 5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan dan 6) inovasi dan
adaptasi.
Dari
keempat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang dinyatakan oleh
Steers tersebut dapat dijelaskan secara ringkas bahwa: 1) struktur yang
dibangun dan teknologi yang digunakan dalam organisasi akan sangat berpengaruh
terhadap proses dan pencapaian tujuan, 2) organisasi sebagai organisasi yang
terbuka, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung kepada lingkungan
sekitarnya baik yang berada di dalam organisasi maupun diluar organisasi, 3)
bahwa manusia sebagai unsur penting dari organisasi memiliki kemampuan,
pandangan motivasi dan budaya yang berbeda, dan 4) kebijakan dan praktek
manajemen yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan
organisasi sangat berpengaruh bagi organisasi maupun bagi pencapaian tujuan.
2. Bentuk bagan organisasi garis dan staf :
REFERENSI :