TUGAS KE 3 ILMU
SOSIAL DASAR
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
Nama : Putri Kartiks
Npm : 18114607
Kelas : 1KA30
1. Masyarakat
Perkotaan
A. Pengertian Masyarakat
Sebelum kita bicara lebih lanjut masalah masyarakat, baik
kita tinjau terlebih dahulu tentang masyarakat.Menurut R.Linton:Seorang ahli
antropologi mengemukakan,bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerjasama,sehingga meraka ini dapat
mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial
dengan batas-batas tertentu.
Mengingat banyaknya
definisi masyarakat tersebut diatas,maka dapat diambil kesimpulan,mbahwa
masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a.
Harus
ada pengumpulan manusia,dan harus banyak,bukan pengumpulan binatang.
b.
Telah
bertempat tinggal alam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c.
Adanya
aturan-aturan atau undang-undang yang mengtur mereka untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika
kita mengemukakanya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan
untuk melihat dua tipe masyarakat:
Pertama, satu masyarakat kecil yang belum negitu
kompleks,yang belum mengenal pembagian kerja,belum mengenal struktur dan
aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua, masyarakat yang sudah kompleks,yang sudah jauh
menjalankan spesialisasi dalam segala bidang,karena ilmu pengetahuan modern
sudah maju,teknologi maju,sudah mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar
diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.
B. Masyarakat
Perkotaan
Kota menurut definisi universal adalah
sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampong berdasarkan
ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau status hukum.
Beberapa definisi (secara etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian
ini,seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda
kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian kota adalah batas.Selanjutnya
masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, Pengertian masyarakat
kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupanya serta cirri-ciri kehidupanya
yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada Beberapa Ciri-Ciri Yang
Menonjol Pada Masyarakat kota Yaitu:
a. Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung padaorang lain.
c. Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga
desa.
e. Jalan pikiran rasional yang pada
umumnya dianut masyarakat perkotaan,menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
f. Perubahan-perubahan social tampak
dengan nyata di kota-kota,sebab masyarakat kota biasanya lebih terbuka dalam
menerima hal-hal baru.
C. Perbedaan
Desa dan Kota
Ada
beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara
desa dan kota.Antara lain sebagai berikut
1. Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak
dibandingkan desa.
2. Lingkungan hidup di pedesaan sangat
jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan
alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan
dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan
aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
3. Kegiatan utama penduduk desa berada
di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian)
4. Corak kehidupan social di desa dapat
dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di kota sangat
heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku
bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
5. Sistem pelapisan social di kota jauh
lebih kompleks daripada di desa.
6. Mobilitas (kemampuan bergerak)
social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
7. Bila terjadi pertentangan,di
usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai
hubungan sosial pada masyarakat pedesaan,
8. Jumlah angkatan kerja yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.
D. Hubungan
Desa-Kota, hubungan Pedesaan-Perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas
yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar
diantara keduanya terdapat hubungan yang erat,bersifat ketergantungan,karena diantara
mereka saling membutuhkan.Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan
warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras,sayur-mayur,daging dan ikan.Desa
juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di
kota,misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,perbaikan jalan
raya dan sebagainya.Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Namun demikian kedudukan yang tak seimbang tercermin dalam
hubungan structural fungsional antara desa dan kota,
E. Aspek
Positif dan Negatif
v Aspek
positif:
1. Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota
2. Kota dan desa adalah saling membutuhkan
3. Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya
1. Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota
2. Kota dan desa adalah saling membutuhkan
3. Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya
v Aspek
negatif:
1. Desa biasanya lebih direndahkan dari kota
2. Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
3. Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
1. Desa biasanya lebih direndahkan dari kota
2. Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa
3. Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
Secara
umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seharusnya mengandung lima
unsur yang meliputi:
1.
Wisma
Unsur ini merupakan bagian ruang kota
yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini :
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini :
·
dapat mengembangkan daerah perumahan
penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
·
memperbaiki keadaan lingkungan perumahan
yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan
memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
2.
Karya
Unsur ini merupakan syarat yang
utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi
kehidupan bermasyarakat.
3.
Marga
Unsur ini merupakan ruang perkotaan
yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat
lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau
daerah lainnya.
4.
Suaka
Unsur ini merupakan bagian dari
ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan,
rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
5.
Penyempurna
Unsur ini merupakan bagian yang
penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat
unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan,
perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
2. Masyarakat
Pedesaaan
A. Pengertian
Desa/pedesaan
Pedesaan Yang dimaksud
dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan “Desa” adalah suatu
kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi
,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah),
dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis desa adalah
pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
·
mempunyai pergaulan hidup yang saling
kenal mengenal antara ribuan jiwa.
bAda pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
bAda pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
·
Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang
paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam
,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat
sambilan.
Ciri
– Ciri Desa :
1.
Menurut Lowrrey Nelson (ada 16 ciri) :
a. Mata
pencaharian : agraris homogeny
b.
Ruang kerja : terbuka, terletak disawah, ladang, dsb
c.
Musim/ cuaca : sangat penting untuk tentukan masa tanam/panen
d.
Keahlian/ ketrampilan : umum dan merata untuk setiap orang
e.
Kesaatuan kerja keluarga : sangat umum
f.
Jarak rumah dengan tempat kerja : berdekatan
g.
Kepadatan penduduk : rendah / sedikit
h.
Besarnya kelompok : sedikit / kecil
i.
Kontak sosial : sedikit / pribadi
j.
Rumah : tradisional / pribadi
k.
Lembaga / institusi : kecil / sederhana
l.
Kontrol sosial : adaptasi istiadat, kebiasaan
m.
Sifat dari kelompok : bergerak dari kegiatan primer
n.
Mobilitas penduduk : rendah
o.
Status sosial : stabil
p.
Stratifikasi sosial : sedikit
2. Menurut Soerjono Soekanto :
a.
Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam
b.
Kehidupan petani sangat bergantung pada musim
c.
Desa merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
d.
Struktur perekonomian bersifat agraris
e.
Hubungan antar anggota masyarakat desa berdasar ikatan kekeluargaan
f.
Perkembangan social relatif lambat
g.
Kontrol social ditentukan oleh moral dan hukum informal
h.
Norma agama dan adat masih kuat .
3. Ciri-ciri desa di Indonesia
a.
Masyarakatnya sangat dekat dengan alam
b.
Kehidupan petani sangat bergantung dengan musim
c.
Merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
d.
Jumlah penduduk relative kecil dan wilayah relatif luas
e.
Struktur ekonomi masyarakat dominant agraris
f.
Ikatan kekeluargaan erat
g.
Sosial control ditentukan oleh nilai moral dan hukum internal/ hk. Adapt
h.
Proses social berjalan lambat
i. Penduduk
berpendidikan rendah
B. Hakikat
dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti di
kemukakan para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80%
tinggal di pedesaan denga mata pencarian yang bersifat agraris.
Masyarakat pedesaan yang agraris
biasanya di pandang antara sepintas kilas di nilai oleh orang-orang kota
sebagai masyarakat tentang damai.
Tapi sebetulnnya ketenangan
masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu yang oleh
Ferdinand Tonies di istilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban).
Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala
social yang sering di istilahkan:
a.konflik (pertengkaran)
b.Kontraversi
(pertentangan )
c.Kompetisi(persiapan)
C. Kegiatan
Pada Masyarakat Pedesaan
Menurut Mubiyarto petani indonesia
mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
1.
petani
itu tidak kolot,tidak bodoh atau tidak malas.mereka sudah bekerja keras sebisa-bisanya agar tidak mati
kelaparan.
2.
sifat
hidup penduduk desa atau para petani kecil(petani gurem)dengan rata-rata luas
sawah kurang lebih 0,5 ha yang serba kekurangan adalah “nrimo”(menyerah kepada takdir)karena merasa tidak berdaya.
D. Sistem
Nilai Dan Budaya Petani Indonesia
Sistem
nilai dan budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut:
Petani
Indonesia terutama di Jawa menganggap kehidupan adalah hal yang buruk dan
kesengsaraan sehingga mereka berlaku prihatin dan berusaha dan ikhtiar. Mereka
beranggapan bahwa orang bekerja untuk hidup dan kadang-kadang mencapai
kedudukan. Mereka beorientasi pada masa sekarang, kurang mempedulikan masa
depan. Mereka menanggap alam tidak menakutkan, bila ada bencana hanya merupakan
sesuatu yang wajib diterima. Mereka cukup menyesuaikan diri dengan alam dan
kurang usaha untuk menguasainya. Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan
bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup pada hakikatnya tergantung
pada sesama.
3.
Urbanisasi
A.
Arti Urbanisasior sekunder
Urbanisasi adalah suatu proses
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Dengan demikian urbanisasi adalah
suatu proses dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1.
Terjadinya
arus perpindahan penduduk dari desa ke kota;
2.
Bertambah
besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sector tersier(jasa)
3.
Tumbuhnya
pemukiman menjadi kota
4.
Meluasnya
pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi,social,kebudayaan,dan
psikologis
B.
Sebab-Sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada 3 hal utama yang
menyebabkan timbulnya urbanisasi :
1. Adanya pertambahan penduduk secara
alamiyah
2. Terjadinya arus perpindahan dari
desa ke kota
3. Tertariknya pemukiman pedesaan
kedalam lingkup kota, sebagai perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai
bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja
Faktor-faktor
pendorong (push
factors) adalah factor-faktor yang ada pada masyarakat pedesaan sendiri
mendorong penduduk desa untuk
meninggalkan daerah tempat kediamannya. Sedangkan factor-faktor penarik (pull factors) adalah faktor-faktor yang ada
di perkotaan dan mampu menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di
perkotaan.
Apabila dianalisa lebih jauh lagi,
ternyata bahwa sebab-sebab yang mendorong orang-orang desa untuk meninggalkan
tempat tinggal asalnya adalah sebagai berikut:
1. Timbulnya kemiskinan di pedesaan.
2. Penduduk desa,terutama kaum
muda-mudi,merasa tertekan oleh adat istiadat yang ketat,mengakibatkan suatu
cara hidup yang monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatan
untuk menambah pengetahuan.
4. Rekreasi,salah satu factor yang
penting di bidang spiritual kurang sekali,dan kalau ada pekembangannya sangat
lambat.
5. Penduduk desa yang mempunyai
keahlian lain dari petani,misalnya saja
kerajinan tangan,menginginkan pasaran yang lebih luas bagi hasil
kegiatannya yang hanya dapat di peroleh di kota.
6. Kegagalan panen yang di sebabkan
berbagai sebab
7. pertentangan dalam lingkup
social,baik antar kelompok,antar golongan,agama dll.
è Factor-faktor tersebut antara lain:
1.
penduduk
desa kebanyakan beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan dan lebih mudah
untuk mendapatkan penghasilan.
2.
Usaha
untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai denganpendidikan sebenarnya
dilatarbelakangi oleh motif untuk mengangkat posisi social dengan cara pergi ke
kota dan bekerja disana.
3.
Bagi
orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu,kota memberi kesempatan untuk
menghindarkan diri dari control social yang terlalu ketat.
4.
Dikota
lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi
industri kerajinan,misalnya kerajinan membuat sepatu atau tas wanita.
5.
Kelebihan
modal dikota lebih banyak daripada di desa.
6.
Pendidikan,terutama
pendidikan lanjutan lebih banyak dikota dan lebih banyak didapat.
7.
Kota
merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dengan
sebaik-baiknya dan seluas-luasnya
8.
Kota
dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat
pergaulan dengan segala macam orang dari segala lapisan masyarakat.
C.
Akibat-Akibat Urbanisasi
Hubungan antara desa dan kota
bersifat timbal balik dalam arti baik desa maupun kota keduanya pengaruh
mempengaruhi. Selanjutnya proses urbanisasiakan menimbulkan akibat lebih jauh
lagi , antara lain:
1.
Terbentuknya
suburb (tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota,akibat perluasan kota).
2.
Makin
meningkatnya tuna karya,
3.
pertambahan
penduduk kota yang pesat menimbulkan
masalah perumahan.
D.
Usaha-Usaha Menanggulangi Urbanisasi
berbagai tindakan tersebut akan di
uraikan secara singkat di bawah ini:
1.
Lokal jangka pendek
a.
Pembersihan
daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota .
b.
Perbaikan
kampong melarat.
c.
membuat
dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship.
d.
Memperluas
kesempatan kerja.
2.
Lokal jangka panjang
Salah satu diantaranya adalah
penyusunan masterplan (rencana induk),yaitu himpunan rumusan tindakan-tindakan yang harus menjaga sejumlah factor-faktor
3.
Nasional jangka pendek
Pemerintah dapat mengatur masalah
migrasi(perpindahan) penduduk dari desa ke kota dengan peraturan
perundang-undangan.
4.
Nasional jangka panjang
Dalam perencanaan tingkat nasional
dalam berbagai sector,proses urbanisasi mendapat perhatiaan secukupnya.dalam
rencana pengembangan kota misalnya saja dapat direncanakan tindakan-tindakan
sebagai berikut:
1. pemencaran pembangunan kota dengan
membangun kota-kota baru.
2. rencana pembangunan daerah
3. mengendalikan industrialisasi di
kota-kota besar
Ø
Permasalahan Apa Saja Yang Biasanya
Terjadi Di Desa Dan Di Kota?
Permasalahan yang biasanya terjadi
di desa dan di kota yaitu :
kalau di desa yaitu banyak nya
pengangguran karna kemampuan masyarakat yang terbatas, laju ekonomi yang
tergolong lambat karna lapangan kerja di sektor formal yang sangat sulit,
banyak di antara mereka yang hanya menjadi petani, peternak dan nelayan dan
tidak sedikit juga diantara mereka yang pengangguran, masalah ini harus di
perhatikan bukan hanya daerah perkotaan saja yang di perhatikan dan mengalami
perkembangan, tetapi juga ada daerah pedesaan yang justru membutuhkan perhatian
lebih dari pemerintah. sedangkan permasalahan yang biasanya terjadi di
perkotaan yaitu sering terjadi kemacetan, karna faktor banyaknya jumlah kendaan
pribadi yang semakin hari semakin meningkat , menjadi penyebab utama kemacetan
di kota-kota besar, kepadatan penduduk juga menjadi permasalahan di perkotaan karena
disebabkan tingkat kelahiran yang tinggi, dan juga arus urbanisasi yang
meningkat , banyak sekalai masyarakat desa yang berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan yang layak dan pada
kenyataan nya, mereka yang pergi kekota untuk mencari kerja tidak seenak yang
mereka bayangkan mereka harus bersusah
payah mencari uang hanya untuk makan. Bahkan tidak sedikit diantara amereka yang
menjadi pemulung sampah dan pengemis.
Ø
Apabila Kalian Tinggal Di Pedesaan
Apakah anda Ingin ke Kota, Kenapa Alasannya ?
Tidak, karna saya cinta tanah kelahiran, dan saya lebih suka
Susana pedesaan yang sunyi sepi, damai, budaya nya masih sangat melekat,
udaranya masih asri, sejuk belum tercemar polusi udara, sosialisasi
masyarakatnya masih sangat kental dan melekat pada masyarakatnya tidak seperti
masyarakat perkotaan yang sifatnya individualisme.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar