Sabtu, 28 November 2015

pendekatan antara kekuasaan dan pengaruh serta 2 buah fisher dalam pengambilan keputusan

                                            NAMA            : PUTRI KARTIKA
                                            NPM               : 18114607
                                            KELAS           : 2KA28
                                            MATKUL       : TOU (SOFTSKILL)
                                                       
                                                          
                                                                     




PENDEKATAN KEKUASAAN DAN PENGARUH


a)      Pendekatan ini mefokuskan pada penelitian utk menguji proses pengaruh yang terjadi antara pemimpin dengan pengikutnya.
b)      Penelitian dilakukan untuk menjelaskan efektivitas kepemimpinan berdasarkan jumlah dan jenis kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, dan bagaimana kekuasaan itu digunakan.
c)      Kekuasaan dilihat sebagai sesuatu yang penting bukan saja untuk mempengaruhi bawahan tetapi juga mempenga-ruhi siapa saja yang dapat memberikan dukungan atas tercapainya tujuan, seperti rekan kerja, atasan, pemasok, dsb
c)
BEBERAPA PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBAHAS KEKUASAAN DAN PENGARUH


·         Pendekatan French dan raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:

a)      Kekuasaan balas jasa (reward power) yang diberi order untuk melakukan sesuatu dapat tunduk jika diberi imbalan
b)      Kekuasaan paksaan (coercive power) yang mampu menghukukm seseorang yang tidak melakukan perintah.
c)      Kekuasaan sah (legimate power) seorang penguasa akan menuntut bawahannya agar taat padanya
d)     Kekuasaan ahli (expert power) seseorang penguasa memang memiliki keahlian dalam bidang
e)      Kekuasaan panutan (referent power) sang penguasa memiliki karisma sehingga para pengikutnya ingin menjadi seperti dia dan mau meakukan apa saja untuknya

·         Pendekatan Etzioni
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.

·         Pendekatan Nizbet
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.

Contoh Kasus:
Kasus Wisma Atlet yang sedang panas-panasnya akhir-akhir ini diyakini akan menjadi masalah baru bagi Partai Demokrat, yang mana hal tersebut telah menurunkan popularitas dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Partai Presiden kita itu.

DUA BUAH MODEL FISHER DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


a)      Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
b)      Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi





REFERENSI
                                                   

Jumat, 13 November 2015

Tugas softskill tipe orgnisasi

Nama   : Putri Kartika
NPM   : 18114607
Kelas   : 2ka28

Matkul : TOU (Softskill)




1.      Tipe organisasi apa yang anda inginkan ?

Organisasi Lini dan Staf

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Memiliki ciri-ciri:
§  Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
§  Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
§  Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
§  Jumlah karyawan banyak
§  Organisasi besar, bersifat komplek
§  Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1.      Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.      Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3.      Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.      Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.      Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.      Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7.      Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.      Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:

Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting Pimpinan lini mengabaikan advis staf Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.

3.      Faktor-Faktor Yang Menentukan Tipe-Tipe Organisasi ?

Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur diartikan sebagai hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan cara suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sebuah organisasi yang meliputi faktor-faktor seperti deentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cakupan perumusan interaksi antar pribadi dan seterusnya. Secara singkat struktur diartikan sebagai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi, variasi dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran. Ciri organisasi yang berupa struktur organisasi meliputi faktor luasnya desentralisasi. Faktor ini akan mengatur atau menentukan sampai sejauh mana para anggota organisasi dapat mengambil keputusan. Faktor lainnya yaitu spesialisasi pekerjaan yang membuka peluang bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam bidang keahliannya sehingga tidak mengekang daya inovasi mereka.

Faktor formalisasi berhubungan dengan tingkat adaptasi organisasi terhadap lingkungan yang selalu berubah, semakin formal suatu organisasi semakin sulit organisasi tersebut untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap efektivitas organisasi karena faktor tersebut menyangkut para pekerja yang cendenrung lebih terikat pada organisasi dan merasa lebih puas jika mereka mempunyai kesempatan mendapat tanggung jawab yang lebih besar dan mengandung lebih banyak variasi jika peraturan dan ketentuan yang ada dibatasi seminimal mungkin.

Harvey (dalam Steers, 1985: 99) menemukan bahwa semakin mantap teknologi sebuah organisasi, makin tinggi pula tingkat penstrukturannya yaitu tingkat spesialisasi, sentralisasi, spesifikasi tugas dan lain-lain. Efektivitas organisasi sebagian besar merupakan hasil bagaimana tingkat Indonesia dapat sukses memadukan teknologi dengan struktur yang tepat. Keselarasan antara struktur dan teknologi yang digunakan sangat mendukung terhadap pencapaian tujuan organisasi.

2) Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan ini mencakup dua aspek yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi. Yang meliputi macam-macam atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi dan efektivitas khususnya atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas khususnya atribut diukur pada tingkat individual.
Lingkungan eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang memperngaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi seperti kondisi ekonomi, pasar dan peraturan pemerintah. Hal ini mempengaruhi: derajat kestabilan yang relatif dari lingkungan, derajat kompleksitas lingkungan dan derajat kestabilan lingkungan.

Steers (1985: 111) menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan para ahli bahwa keterdugaan, persepsi dan reasionalitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan lingkungan. Dalam hubungan terdapat suatu pola dimana tingkat keterdugaan dari keadaam lingkungan disaring oleh para pengambil keputusan dalam organisasi melalui ketetapan persepsi yang tepat mengenai lingkungan dan pengambilan keputusan yang sangat rasional akan dapat memberikan sumbangan terhadap efektivitas organisasi.

3) Karakteristik Pekerja

Karakteristik pekerja berhubungan dengan peranan perbedaan individu para pekerja dalam hubungan dengan efektivitas. Para individu pekerja mempunyai pandangan yang berlainan, tujuan dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja ini yang sedang menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Dua hal tersebut adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan prestasi kerja individu.

Menurut Katz dan Kahn (dalam Steers, 1985: 135) peranan tingkah laku dalam efektivitas organisasi harus memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:

a. Setiap organisasi harus mampu membawa dan mempertahankan suatu armada kerja yang mantap yang terjadi dari pekerja pria dan wanita yang terampil. Berarti disamping mengadakan penerimaan dari penempatan pegawai, organisasi juga harus mampu memelihara para pekerja dengan imbalan yang pantas dan memadai sesuai dengan kontribusi individu dan yang relevan bagi pemuasan kebutuhan individu.
b. Organisasi harus dapat menikmati prestasi peranan yang dapat diandalkan dari para pekerjanya. Sering terjadi manajer puncak yang seharusnya memikul tanggung jawab utama dalam merumuskan kebijakan perusahaan, membuang terlalu banyak waktu untuk keputusan dan kegiatan sehari-hari yang sepele dan mungkin menarik, akan tetapi tidak relevan dengan perannya sehingga berkurang waktu yang tersedia bagi kegiatan ke arah tujuan yang lebih tepat. Setiap anggota bukan hanya harus bersedia berkarya, tetapi juga harus bersedia melaksanakan tugas khusus yang menjadi tanggung jawab utamanya.

Disamping prestasi peranan yang dapat diandalkan organisasi yang efektif menuntut agar para pekerja mengusahakan bentuk tingkah laku yang spontan dan inovatif, job description tidak akan dapat secara mendetail merumuskan apa yang mereka kerjakan setiap saat, karena bila terjadi keadaan darurat atau luar biasa individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau luar biasa individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau mengambil keputusan dan mengadakan tanggapan terhadap yang paling baik bagi organisasinya.

4) Kebijakan dan praktek manajemen

Karena manajer memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan memperlancar kegiatan yang ditujuan ke arah sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan tersebut secara jelas membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan. Kebijakan harus dipahami tidak berarti bahwa kebijakan harus ditulis (Amstrong, 1993: 49). Pada intinya manajemen adalah tentang memutuskan apa yang harus dilakukan kemudian melaksanakannya melalui orang-orang (Amstrong, 1993: 14). Definisi ini menekankan bahwa dalam organisasi merupakan sumber daya terpenting.

Dari faktor kebijakan dan praktek manajemen ini, sedikitnya diindentifikasikan menjadi enam variabel yang menyumbang efektivitas yaitu: 1) penyusunan tujuan strategis, 2) pencarian dan pemanfaatan sumber daya, 3) menciptakan lingkungan prestasi, 4) proses komunikasi, 5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan dan 6) inovasi dan adaptasi.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang dinyatakan oleh Steers tersebut dapat dijelaskan secara ringkas bahwa: 1) struktur yang dibangun dan teknologi yang digunakan dalam organisasi akan sangat berpengaruh terhadap proses dan pencapaian tujuan, 2) organisasi sebagai organisasi yang terbuka, kelangsungan hidupnya akan sangat tergantung kepada lingkungan sekitarnya baik yang berada di dalam organisasi maupun diluar organisasi, 3) bahwa manusia sebagai unsur penting dari organisasi memiliki kemampuan, pandangan motivasi dan budaya yang berbeda, dan 4) kebijakan dan praktek manajemen yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi sangat berpengaruh bagi organisasi maupun bagi pencapaian tujuan. 

2.      Bentuk  bagan organisasi garis dan staf :


  



REFERENSI :




organisasi niaga

Nama               : Putri Kartika
Npm                : 18114607
Kelas               : 2KA28
Matkul             : Teori Organisasi Umum (softskill)
                                                     
                                                                    


                                                                 

TUGAS 1 INDIVIDU ORGANISASI NIAGA

Organisasi niaga adalah perkumpulan  social yang dibentuk oleh masyarakat, sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan Negara.

            Organisasi yang terjadi pada lingkungan saya adalah organisasi pada PT Aroban  yang berada di sekitar rumah saya , PT Aroban ini adalah pt yang memproduksi ban mobil dan ban motor, nama merek ban yang di produksinya adalah achiles,  PT Aroban ini termasuk kategori PT yang bonafit yang tidak sedikit yang ingin bekerja di PT ini, untuk masuk kerja ke dalam PT ini pun seleksinya cukup ketak memerlukan beberapa kali interview, tidak semua orang bisa masuk dan diterima di PT ini, dulu ada saudara saya yang melamar kerja di PT Aroban tapi tidak lolos karna tesnya benar2 ketat dan yang melamar juga banyak, biasanya kalo kenal dengan orang dalam seperti HRD atau super visornya baru bisa lolos tes,

            Kelebihan PT ini adalah  gajinya tergolong besar dan banyak orang yang bilang kalo kerja di PT init uh enak, “katanya”. Tunjangan nya pun banyak kata orang-orang di sekitar rumah saya yang pernah berkerja di PT ini.

            Kekurangan PT ini adalah saham-sahamnya mudah di perdagangkan sehingga menimbulkan spekulasi , rahasia perusahaan kurang terjamin , karna setiap kegiatan harus di laporkan kepada pemilik saham,

            Konflik yang pernah saya dengar “ tidak tahu berita itu beneran atau  Cuma rumor”  hehe !!... konflik dari PT itu adalah pada hari raya idul fitri pernah tidak di keluarkannya THR karna pada saat itu keuangan perusahaan lagi menurun drastis, dan banyak karyawan yang pada demo di sekitar PT itu untuk meminta hak THR setiap pekerja, pas menjelang hari raya pun banyak karyawan yang di pecat,  itu merupakan permainan orang dalam agar memperdikit pengeluaran THR, dari situ lah timbul konflik antar karyawan dan pihak management.  

            Pengaruhnya sangat buruk karna disini bisa saja nama PT ini menjadi jelek dan tercemar di mata masyarakat, dan banyak yang kecewa dengan kejadian itu, padahal jika di pandang dari pasilitas dan prasarana PT ini sudah sangat mencukupi.

            Kesimpulan dari organisasi niaga pada PTaroban adalah PT aroban adalah PT yang besar dan sejak saya kecil PT ini sudah berdiri, PT ini juga masuk kategori PT yang bonafit dan elit tapi masih aja ada konflik –konflik yang terjadi antara karyawan dan pihak management , akibat ada pihak-pihak yag tidak jujur dan ingin mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi, jadi disini bisa kita simpulkan bahwa tidak hanya perusahan kecil  yang mengalami konflik di bidang keuangan, perusahaan besar sekalipun bisa mengalami konflik seperti yang saya ceritakan di atas.